Poster Biar Beda Tetap Bersahabat |
Namun sayangnya, manusia cenderung berteman dan bergaul dengan orang-orang yang sesuai dengan keinginannya, entah dalam hal minat, hobi, keyakinan ataupun agama. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa siapa saja yang tak termasuk kelompoknya bukanlah teman atau saudaranya. Jika sikap semacam ini yang dihayati oleh banyak orang, maka pertentangan atau pertengkaran di manamana akan mudah terjadi. Kebalikan dari sikap ini ialah kesiapan menerima perbedaan bukan sebagai masalah tetapi sebagai hal yang wajar, mengingat kita hidup dalam dunia yang penghuninya berasal dari berbagai suku dan budaya; menganut berbagai agama dan aliran kepercayaan; mempunyai beragam ciri fisik dan tingkat ekonomi; dan terdiri dari dua jenis kelamin.
Dari semua perbedaan yang disebutkan di atas, akhir-akhir ini perbedaan agamalah yang paling mudah atau paling sering menimbulkan masalah. Ada banyak agama dan aliran kepercayaan di Indonesia, baik agama Katolik, Kristen, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu, dan berbagai aliran kepercayaan. Masing-masing agama dan aliran kepercayaan itu memang memiliki keunikan dan tata cara beribadat yang berbedabeda, namun sebenarnya pribadi mahatinggi yang disembah oleh berbagai agama dan kepercayaan itu satu dan sama. Karena sebagai manusia kita diciptakan oleh pribadi ilahi yang sama, maka bisa juga kita meyakini bahwa semua manusia, apapun agama dan kepercayaannya, adalah sama-sama keturunan Adam dan Hawa yang dulu diciptakan Allah dan ditempatkan di Taman Eden. Dengan demikian, semua manusia itu sebenarnya satu saudara, sama-sama citra Allah dan sama pula martabatnya.
Karena kita semua adalah saudara, walaupun di antara kita terdapat berbagai perbedaan, kita semua layak berada dalam kesatuan seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri Negara Republik Indonesia. Cita-cita persatuan dan kesatuan itu telah dituangkan melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 45 yang berarti ”Walaupun Berbeda-beda tetapi Tetap Satu Jua”.
Adanya perbedaan, jika hal itu diterima sebagai hal yang wajar maka tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika perbedaan itu ditolak dan ada yang mau menyeragamkan, mulailah ada masalah karena yang satu akan merasa lebih tinggi dan yang lain direndahkan. Kita sebagai citra Allah yang merupakan satu saudara keturunan Adam dan Hawa, dan sebagai warga negara Indonesia yang telah dipersatukan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sebaiknya sejak dini menumbuhkan dan memupuk kesadaran untuk menghargai semua orang dan mempererat persahabatan tanpa mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang ada. Itulah makna ”Biar Beda Tetap Bersahabat”.
Baca juga:
0 Response to "Latar belakang Tema "Biar Beda Tetap Bersahabat""
Posting Komentar