Buku Panduan Akrab dan Damai |
Situasi seperti ini menjadikan relasi antar pribadi menegangkan, tidak nyaman, tidak membawa kehagiaan, bahkan menimbulkan kecemasan. Orang menjadi takut untuk berelasi dan berkomunikasi dengan sesamanya karena ada kecurigaan satu sama lain. Orang berada dalam situasi terkotak-kotak satu sama lain, bahkan beranggapan bahwa orang yang tidak seagama, sealiran, sepaham dianggap musuh yang harus disingkirkan dan dihancurkan.
Situasi seperti di atas juga menjangkiti kehidupan anak zaman sekarang. Anak kurang menaruh hormat kepada orangtua, kurang dapat menghargai orang yang lebih tua, tidak dapat bersahabat dengan temannya, tidak dapat berkata halus dan sopan dengan orang lain, melakukan tindak kekerasan kepada teman yang miskin atau lemah dan sebagainya. Mengapa hal itu terjadi? Jawabannya antara lain karena anak hampir setiap hari dipengaruhi acara televisi, video game (play station), dan game online yang menyuguhkan kekerasan. Selain itu, ini masih ditambah lagi dengan pengaruh suasana dalam keluarga sendiri atau masyarakat yang cenderung juga melakukan kekerasan seperti itu.
Apa yang perlu dilakukan untuk membantu anak dalam mengatasi kecenderungan buruk yang justru semakin bertambah ini? Untuk itu, baiklah kalau sejak dini anak disadarkan untuk membangun dan mengembangkan semangat akrab dan damai dalam hidupnya sendiri, keluarganya, dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Keakraban dan kedamaian inilah yang perlu bisa dialami dan dihayati oleh anak dalam hidupnya sehari-hari. Anak akan bisa akrab dengan sesamanya kalau ia mampu berelasi dan berkomunikasi dengan baik dan hangat. Berkat keakraban ini anak akan bisa mengalami damai yang membahagiakan, sehingga anakpun akan bisa merasa nyaman dan bahagia hidup bersama orang lain. Lebih dari itu, anak juga memiliki kecenderungan melakukan hal-hal positif terhadap dan bagi orang lain sehingga membahagiakan hidup bersama.
Baca juga:
0 Response to "Latar belakang Tema "Akrab dan Damai""
Posting Komentar